Keasaman dan Kebasaan Senyawa Organik
Konsep Teori Asam Basa
1884 Arhennius Asam adalah sumber ion H +
1923 Bronsted Lowry Asam adalah donor H +
1916 G.N Lewis Asam menerima pasangan elektron (:)
Asam & basa Brønsted-Lowry: asam menyumbangkan proton (H + 1) & basa menerimanya Pasangan konjugasi: sebelum & setelah kehilangan proton
Asam Organik
1884 Arhennius Asam adalah sumber ion H +
1923 Bronsted Lowry Asam adalah donor H +
1916 G.N Lewis Asam menerima pasangan elektron (:)
Asam & basa Brønsted-Lowry: asam menyumbangkan proton (H + 1) & basa menerimanya Pasangan konjugasi: sebelum & setelah kehilangan proton
Asam tidak selalu ada H, oleh karena itu teori selanjutnya dengan hukum lewis berdasarkan pernyataa diatas akan menyatakan sebagai berikut
Elektrofil & nukleofil adalah zat kimia organik yang disebut Lewis acids &
Basis Lewis
Asam Organik
Asam organik dicirikan oleh adanya atom hidrogen yang
terpolarisasi positif. Terdapat dua macam asam organik, yang pertama
adanya atom hidrogen yang terikat dengan atom oksigen, seperti pada metil alkohol dan asam asetat. Kedua, adanya atom hidrogen yang
terikat pada atom karbon di mana atom karbon tersebut berikatan
langsung dengan gugus karbonil (C=O), seperti pada aseton.
Metil alkohol mengandung ikatan O-H dan karenanya bersifat
asam lemah, asam asetat juga memiliki ikatan O-H yang bersifat asam
lebih kuat. Asam asetat bersifat asam yang lebih kuat dari metil
alkohol karena basa konjugat yang terbentuk dapat distabilkan melalui
resonansi, sedangkan basa konjugat dari metil alkohol hanya
distabilkan oleh keelektronegativitasan dari atom oksigen.
Keasaman aseton diperlihatkan dengan basa konjugat yang
terbentuk distabilkan dengan resonansi. Dan lagi, datu dari bentuk resonannya menyetabilkan muatan negatif dengan memindahkan
muatan tersebut pada atom oksigen.
Senyawa yang disebut dengan asam karboksilat, memiliki gugus
–COOH, terdapat sangat banyak di dalam organisme hidup dan
terlibat dalam jalur-jalur reaksi metabolik. Asam asetat, asam piruvat,
dan asam sitrat adalah contohnya. Perlu dicatat bahwa pH fisiologis
adalah sekitar 7.3, sehingga asam karboksilat sebagian besar terdapat
sebagai anionnya, yaitu anion karboksilat, -COO-
Basa Organik
Basa organik dicirikan dengan adanya atom dengan pasangan
elektron bebas yang dapat mengikat proton. Senyawa-senyawa yang
mengandung atom nitrogen adalah salah satu contoh basa organik,
tetapi senyawa yang mengandung oksigen dapat pula bertindak
sebagai basa ketika direaksikan dengan asam yang cukup kuat. Perlu
dicatat bahwa senyawa yang mengandung atom oksigen dapat
bertindak sebagai asam maupun basa, tergantung lingkungannya.
Misalnya aseton dan metil alkohol dapat bertindak sebagai asam
ketika menyumbangkan proton, tetapi sebagai basa ketika atom
oksigennya menerima proton.
Efek Induksi dan Medan terhadap keasaman
efek medan
tergantung pada geometri molekul sedangkan efek induksi hanya tergantung pada sifat
ikatan. Sebagai contoh di dalam isomer 13 dan 14, efek induksi atom klor terhadap
posisi elektron-elektron di dalam gugus COOH (dan oleh karenanya juga terhadap
keasamannya) seharusnya sama karena keterlibatan ikatannya juga sama; tapi efek
medan akan berbeda karena posisi klor dalam 13 lebih dekat ke COOH dibanding
dengan di dalam 14. Jadi pembandingan keasaman 13 dan 14 seharusnya mengungkap
apakah suatu efek medan benar-benar bekerja.
Pertanyaan :
1. Kenapa senyawa 2 lebih asam dari senyawa 1? jelaskan ?
2. Kenapa amonia lebih basa dari metil amonia? jelaskan?
Daftar Pustaka
Daley. R. F dan Daley. S. J., 2005, Organic Chemistry Chapter 5:
Acid-base theory.
Firdaus, M.S.2009. Kimia Organik Fisik 1.LAPORAN PMR-PS FMIPA UNHAS.
http://perpustakaan.stik-avicenna.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/KIMIA-ORGANIK-I.pdf
terimakasih atas materinya, menurut saya pada pertanyaan pertama senyawa ke 2 lebih asam karena memiliki atom Cl yang merupakan gugus penarik elektron yang menyebabkan efek induksi sehingga keasamanya meningkat.
BalasHapusuntuk pertanyaan kedua, menurut saya bisa mengacu pada teori asam basa menurut lewis dimana NH3 lebih banyak memiliki elektron bebas dibandingkan dengan CH3-NH2 sehingga NH3 dapat menyumbangkan elektronya dan lebih bersifat basa.
terimakasih atas jawaban saudara
Hapusterima kasih atas pemaparan materinya. menururt saya untuk jawaban yang pertama senyawa kedua lebih asam dikarenakan terdapat gugus penarik elektron yang menyebabkan adanya efek induksi sehingga menjadi lebih asam
BalasHapusterimakasih atas jawaban saudara sudah cukup
Hapusmateri yang disampaikan sangat bermanfaat
BalasHapusmenurut saya karena pada senyawa kedua terdapat gugus cl yang meruakan penarik elektron dan menimbulkan efek induksi sehingga meningkatkan keasamannya
terimakasih atas jawaban saudara ,
HapusMateri yang anda sampaikan sangat bagus. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan yg anda ajukan.
BalasHapus1. Substituen –Cl dan –OH mempunyai kemampuan menarik elektron
ikatan melalui ikatan sigma (C-C-O-H) sehingga atom O menjadi relatif
positif, akibatnya atom H mudah dilepas sebagai H+ dan asamnya menjadi
lebih kuat.
2. Gugus –CH3 mempunyai efek
induksi mendorong elektron sehingga pasangan elektron bebas pada atom N
lebih mudah didonorkan. Akibatnya kebasaan metil amina lebih kuat
dibandingkan amonia.
terimakasih saudara dyah jawaban anda sudah benar
Hapusmenurut saya untuk jawaban pertanyaan yang pertama, senyawa 2 lebih asam dari senyawa 1 itu disebabkan karena substituen -Cl mempunyai kemampuan menarik elektron akibatnya atom H mudah dilepas sebagai H+
BalasHapusTerimakasih atas jawabannya
HapusMateri yang sangat menarik,
BalasHapusMenurut saya efek induksi pada CH3 akan menyebabkan PEB pada atom N terlepas, shga metil amina lebih kuat sifat keasamannya l.
Terimakasih atas jawabannya
HapusKarena efek induksibdari kehadiran senyawa cl, menyebabkan dia menarik atom tetangganya sehingga senyawa kloroetanoat lebih asam
BalasHapusTerimakasih atas jawabannya
Hapushai ALbert
BalasHapusTerimakasih atas informasi yang diberikan. Disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan. Untuk pertanyaan pertama hal itu dikarenakan substituennya adalah Cl. Cl diketahuu suatu gugus penarik elektron yang mana dapat menimbulkan efek induksi yang meningkatkan keasaman suatu senyawa.
Yang kedua, berkebalikan dengan sebelumnya, amonia lebih basa dari metil amonia disebabkan oleh substituen gugus CH3 yang merupakan gugus pendorong elektron sehingga pasangan elektron bebas pada atom N
lebih mudah didonorkan
Terimakasih. Semoga membantu
Terimakasih atas jawabannya
HapusTerimakasih atas penjelasan yang saudara sampaikan, sangat bermanfaat
BalasHapusbaiklah disini saya akan mencona menjawab pertanyaan yang pertama yaitu mengapa senyawa 2 lebih asam dari senyawa 1 karena adanya substituen -Cl yang memilki kemampuan untuk menarik elektrin yang menyebabkan efek induksi sehingga tingkat keasamannya meningkat
Terimakasih :)
Terimakasih atas jawabannya
Hapusterimakasih atas pemaparan materinya. menurut saya untuk pertanyaan 1. karena kemampuan substituen -Cl menarik elektron sehingga mengakibatkan atom H mudah dilepas sebagai H+. 2. Efek induksi mendorong elektron dari gugus -CH3 inilah menyebabkan pasangan elektron bebas pada atom N lebih mudah didonorkan.
BalasHapusTerimakasih semoga bermanfaat.
Terimakasih atas jawabannya
HapusSaya akan menjawab pertanyaan albert
BalasHapusDimana kedua sama2 akibat pengaruh efek induksi
1. Gugus penarik elektron mempengaruhi keasaman dimana kekuatan -Cl>-H maka senyawa ada Cl lebih asam
2. Gugus pendorong elektron dimana kekuatan -H>-CH3 sehingga yang ada H lebih basa
Terimakasih atas jawabannya
Hapusterimakasih untuk materinya, saya akan mencoba menjawabnya:
BalasHapus1. senyawa 2 lebih asam dari senyawa 1 dikarenakan adanya kemampuan menarik elektron dari substituen -Cl sehingga atom H mudah dilepaskan sebagai ion H+.
2. Gugus -CH3 memiliki efek induksi yang mendorong pasangan elektron bebas pada atom N sehingga elektron tersebut akan lebih mudah didonorkan. (donor elektron).
semoga berkenan.
Terimakasih atas jawabannya
Hapusterimakasih atas materinya, saya mencoba menjawab pertanyaan kedua, amonia lebih basa dari metil amonia disebabkan oleh substituen gugus CH3 yang merupakan gugus pendorong elektron sehingga pasangan elektron bebas pada atom N cenderung akan lebih mudah didonorkan
BalasHapusTerimakasih atas jawabannya
Hapusmenurut saya untuk pertanyaan pertama, alasan kenapa senyawa 2 lebih asam dikarenakan adanya gugus penarik elektron yaitu Cl pada strukturnya,yang menyebabkan efek induksi lebih besar dan keasaman meningkat. sedangkan untuk pertanyaan kedua, amonia lebih basa dikarenakan adanya gugus pendorong elektron yaitu H, sehingga amonia bersifat lebih basa
BalasHapusTerimakasih atas jawabannya
HapusMenurut saya senyawa yang ke 2 lbih asam dikarenakan adanya gugus penarik elektron yaitu Cl sehingga menyebabkan efek induksi dan meningkatnya keasaman. Untuk yang kedua amonia lebih basa dikarenakan adanya gugus -CH3 yang merupakan gugus pendorong sehingga pasangan elektron bebas pada N cenderung akan lebih mudah dibebaskan. Semoga bermanfaat
BalasHapusTerimakasih atas jawabannya
Hapusterimakasih atas materinya..
BalasHapusmenurut saya senyawa 2 lebih asam dikarenakan adanya Cl yang berperan sebagai gugus penarik elektron yang baik dan asil halida memiliki sifat keasaaman yang kuat dibandingkan senyawa lain.
2. menurut saya karena efek induksi CH3 menyebabkan pasangan elektron bebas pada atom N akan lebih mudah didonorkan sehingga amonia akan lebih basa dari metil amonia
maaf jika jawaban saya kurang tepat
Terimakasih atas jawabannya
HapusMenurut saya, untuk pertanyaan pertama substituen –Cl ini mempunyai kemampuan untuk menarik elektron sehingga atom H mudah dilepas sebagai H+
BalasHapusTerimakasih atas jawabannya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimasih buat materi yang sangat bermanfaat
BalasHapusSaya akan membantu menjawab
Menurit saya
1.senyawa 2 lebih asam karena adanya Cl yang beperan untuk menarik elektron sehinnga memiliki sifat keasaman yang baik
2.karena efek induksi CH3 menyebabkan PEB pada atom N lebih mudah didonorkan
Terimakasih atas jawabannya
Hapusmenurut saya
BalasHapuskarena senyawa 2 memiliki nilai pka yang lebih kecil dibanding senyawa 1 , sebab Asam yang lebih kuat memiliki nilai Ka yang lebih besar dan pKa yang lebih kecil.
begitu juga sebaliknya
karena amonia memiliki nilai pkb yang lebih besar dari nilai pkb metil amonia maka amonia lebih basa dari metil amonia, sebab basa yang lebih kuat memiliki nilai Kb yang lebih kecil dan pKb yang lebih besar.
Terimakasih atas jawabannya
Hapusmenurut saya senyawa 2 lebih asam dikarenakan adanya Cl yang berperan sebagai gugus penarik elektron yang baik dan asil halida memiliki sifat keasaaman yang kuat dibandingkan senyawa lain.
BalasHapus2. menurut saya karena efek induksi CH3 menyebabkan pasangan elektron bebas pada atom N akan lebih mudah didonorkan sehingga amonia akan lebih basa dari metil amonia
maaf jika jawaban saya kurang tepat
Terimakasih atas jawabannya
Hapus2. Karena adanya gugus metil yang memberikan induksi sehingga H mudah lepas menyebabkan senyawa lebih asam.
BalasHapusTerimakasih atas jawabannya
Hapus