Aromatisasi

Senyawa Aromatik  dan Aromatisasi
Aromatisitas adalah sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin terkonjugasi yang ikatannya terdiri dari ikatan tak jenuh senayawa tunggal atau orbit kosong menunjukan stabilitas yang lebih kuat dibandingkan stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari konjugasi. Aromatisitas juga bisa dianggap sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik dan resonansi


Senyawa aromatik diberi nama dengan nama non-sistematik
• Nama nonsistematik tidak dianjurkan tetapi diizinkan oleh IUPAC
• Nama umum metilbenzena adalah toluene
• Nama umum hydroksibenzena adalah fenol
• Nama umum aminobenzena adalah anilina

Penamaan senyawa aromatik

1. Benzena monosubstitusi 

• Nama sistematiknya sama caranya dengan hidrokarbon lainnya
   – Benzena digunakan sebagai nama induk
• C6H5Br adalah bromobenzena
• C6H5NO2 adalah nitrobenzena
• C6H5CH2CH2CH3 adalah propilbenzena

Arena
• Benzena tersubstitusi alkil
• Namanya tergantung pada ukuran gugus alkil
• Substituen alkil yang lebih kecil dari cincin (6 karbon atau kurang), dinamai sebagai benzena         tersubstitusi alkil
• Substituen alkil yang lebih besar dari cincin (7 karbon atau lebih), dinamakan alkana   tersubstitusifenil

Benzil 
• Digunakan untuk gugus C6H5CH2– 
2. Benzena di-substitusi 
• Dinamai mengunakan salah satu awalan berikut: 
1. ortho- (o-) 
• Benzena ortho-disubstitusi mempunyai dua substituen pada posisi 1,2 2. meta- (m-) 
• Benzena meta-disubstitusi mempunyai dua substituen pada posisi 1,3 
• para- (p-) 
• Benzena para-disubstitusi mempunyai dua substituen pada posisi 1,4 9 

3.Benzena dengan lebih dari dua substituen 
• Dinamai dengan nomor posisi disetiapnya dan gunakan nomor serendah mungkin 
• Substituen diurut menurut abjad dalam penulisan nama 


Struktur dan kestabilan Benzena

Panjang ikatan karbon-karbon dan sudut ikatan benzena 
• Panjang semua ikatan karbon-karbon adalah 139 pm 
• Intermediet antara ikatan tunggal C-C (154 pm) dan ikatan rangkap dua (134 pm) 
• Benzena bersifat planar (bidang datar) • Semua sudut ikatan C-C-C adalah 120° 
• Ke enam atom karbon atoms berhibridisasi sp2-dengan orbital p tegak lurus pada bidang cincin 

Jika enam orbital atom p berkombinasi dalam sistem cincin, dihasilkan enam orbital molekul benzena 
• Tiga orbital molekul berenergi rendah, ditandai sebagai ψ1, ψ2, dan ψ3, adalah kombinasi ikatan 
• ψ2 dan ψ3 mempunyai energi yang sama dan dapat mengalami degenerasi 
• Tiga orbital molekul berenergi lebih tinggi, ditandai sebagai ψ4∗, ψ5∗, dan ψ6∗, adalah kombinasi anti-ikatan 
• ψ4∗ dan ψ5∗ mempunyai energi yang sama dan mengalami degenerasi

SYARAT SENYAWA AROMATIK

Tidak semua senyawa yang memiliki ikatan rangkap yang berselangseling dengan ikatan tunggal (memiliki ikatan rangkap terkonjugasi) dapat digolongkan sebagai senyawa aromatik

Yang termasuk senyawa aromatik syaratnya adalah:

1.     Atom-atom sp2 dalam cincin terorientasi dalam bentuk molekul planar (mendekati planar), yang orbital p paralel satu sama lain dengan arah yang sama
2.     Memenuhi kaidah Huckel yaitu л = 4n+2 untuk senyawa aromatik harga n harus bilangan bulat.

Kaidah Hückel 4n + 2 
Teori dikemukakan tahun 1931 oleh ahli fisika Jerman Erich Hückel 
• Satu molekul adalah aromatik hanya jika ia planar, sistem monosiklik konjugasi dan mengandung jumlah elektron 4n + 2 π, dimana n adalah bilangan bulat (n = 0, 1, 2, 3,…) 
• Hanya molekul dengan 2, 6, 10, 14, 18,… elektron π yang aromatik 
• Moleckul dengan 4n elektron π (4, 8, 12, 16,…) ctidak dapat aromatik, dikatakan antiaromatik karena delokalisasi elektron elektron π nya yang mengarah ke destabilisasi

Contoh :
1.Senyawa yang tidak memenuhi aturan Huckel

• Siklobutadiena 
• Mengandung empat elektron π 
• Elektron π terlokalisasi pada dua ikatan rangkap pada delokalisasi di seputar cincin • Antiaromatik • Sangat reaktif 
• Tidak memperlihatkan sifat yang memenuhi sifat kearomatikan

 
Siklooktatetraena 
• C Menandung delapan elektron π  
• Elektron π terlokalisasi pada empat ikatan rangkap dari delokalisasi seputar cincin 
• Tidak aromatik 
• Molekul lebih berbentuk pita U dibanding planar 
• Tidak punya konjugasi siklik karena tetangga orbital p tidak paralel sejajar untuk bertumpang tindih • Kereaktifannya seperti halnya poliena rantai terbuka

2. Senyawa yang memenuhi aturan Huckel

• Benzena 
• Mengandung enam elektron π (4n + 2 = 6 bila n = 1) 
• Aromatik

Heterosiklik Aromatik
• Atom nitrogen juga berhibridisasi sp2- dan punya satu elektron pada orbital p, membawanya punya enam elektron π
• Pasangan elektron sunyi nitrogen adalah orbital sp2 pada bidang datar cincin dan tidak terlibat dengan sistem π aromatik

DAFTAR PUSTAKA
Mcmurry, J.E. 2012.Organic Chemistry.Brooks/Cole Publishing Company. Callifornia.

Sitorus, M. 2008. Kimia Organik Fisik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

PERTANYAAN :
1. Thiofen adalah heterosiklik mengandung belerang, mengalami reaksi subtitusi aromatik dibandingkan adisi, kenapa thiofen dikatakan senyawa aromatik?







Komentar

  1. terima kasih atas materinya. menurut saya thiophe termasuk kedalam senyawa aromatik karena memenuhi syarat untuk senyawa aromatik. dimana thiiopen termasuk kedlam senyawa heteroaromatik yang menggunakan sepasangan elektron bebas dari atom hetero (yaitu dari atom S) untuk pembentukan sistem phi aromatik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih , benar untuk senyawa ini memiliki atom sulfur dengan hibridisasi sp2 pula dengan tambahan pasangan elektron yang tegak lurus namun tetap sesuai dengan kaedah senyawa aromatik

      Hapus
  2. Terimakasih atas informasi yang telah disampaikan. Disini saya akan mencoba mennjawab pertanyaan Anda. yang pertama menurut saya thiofen ini memenuh aturan Huckel jadi dia memiliki 6 elektron pi 4n+2 = 6 jadi n = 1. selain itu, seperti yang saudara Albert jelaskan pada heterosiklik aromatik, thiofen juga demikian. Atom belerang pada Thiofen berhibridisasi sp2 dan punya
    pasangan elektron bebas pada orbital p yang tegak
    lurus bidang datar cincin oleh krn itulah dia juga merupakan senyawa aromatis.
    Terimakasih. Semoga membantu :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya terimakasih jawaban yang saudara berikan sudah tepat terimakasih

      Hapus
  3. Saya akan mencoba menjawab

    Hal ini dikarenakan thiofen mengikuti aturan hunckle yang mrnjadi syarat utama senyawa aromatik
    Dimana 4n+2=6 sehingga n=1 (bilangan bulat)
    Sehingga hal ini telah memenuhi senyawa aromatik

    Penyebab lainnya
    Dikarenakan telah memenuhi persyaratan lainnya yang telah anda jelaskan pada materi yaitu pengaruh dari geometri yang datar dan ikatan yang terjonjugasi

    Sekian

    BalasHapus
    Balasan
    1. baik terimakasih kurnia atas jawabannya, jawaban yang saudara berikan sudah benar

      Hapus
  4. Materi yang sangat menarik.
    Yaa betul senyawa diatas memang telah memenuhi aturan huckel dengan n bilangan bulat.
    Selain itu berdasarkan siklisasinya dan reaksi subsitusinya lebih mudah terjadi dibandingkan adisi membuktikan bahwa thiofen merupakan senyawa aromatis. Karena senyawa aromatis lebih mudah mengalami reaksi subsitusi dibandingkan adisi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih giotama , benar bahwa senyawa aromatis memiliki sifat yang lebih mudah mengalami subtitusi dibandingkan adisi

      Hapus
  5. Because it have 2 paired of free moleculs with top and above the ring. Even this electron not a pi electron but it may count as an condition to fulfill the huckle law, so that we got n = 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. thank u so much for ur respond, u can look our discussion above for more information :)

      Hapus
  6. Materi yang anda sampaikan menarik dan semoga dapat bermanfaat untuk kita:)
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang anda ajukan, dimana senyawa tersebut memang benar senyawa aromatik dikarenakan telah memenuhi aturan huckel yang mana n=1 (bilangan bulat) dan juga sesuai dengan syarat aromatisasi yang juga memiliki ikatan konjugasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih untuk pembahasan lebih lanjut dapat dilihat komentar diatas , terimakasih banyak

      Hapus
  7. Materi yang anda sampaikan menarik dan semoga dapat bermanfaat untuk kita:)
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang anda ajukan, dimana senyawa tersebut memang benar senyawa aromatik dikarenakan telah memenuhi aturan huckel yang mana n=1 (bilangan bulat) dan juga sesuai dengan syarat aromatisasi yang juga memiliki ikatan konjugasi

    BalasHapus
  8. Materinya sangat menarik, saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang anda ajukan. Tiofen termasuk senyawa aromatik dikarenakan memenuhi aturan huckel dimana nilai n=1, sehingga jumlah elektron phi nya yaitu 6. Pada tiofen, PEB nya juga turut terdelokalisasi pada orbital p.
    Terimakasih semoga membantu :)

    BalasHapus
  9. terimakasih atas jawabannya , jawaban yang diberikan telah sesuai :)

    BalasHapus
  10. materi yang disampaikan sangat membantu perkuliahan, kenapa thiofen termasuk senyawa aromatis menurut saya hal ini dapat dilihat dari aturan huckel yaitu jumlah elektron pi=4n+2 dan n merupakan bilangan bulat, dan pada thiofen memiliki 6 elektron pi yang dapat terkonjugasi sehingga n bernilai 1 dan merupakan bilangan bulat, jadi thiofen termasuk senyawa aromatis

    BalasHapus
    Balasan
    1. baik habib terimakasih atas jawabannya
      jawaban yang saudara sudah tepat

      Hapus
  11. Terimakasih materinya
    Menurut saya thiofen tergolong aromatis karena memenuhi syarat yg telah di sebutkan penyaji, salah satunya thiofen memiliki 6 elektron phi sehingga nilai n=1(bilangan bulat)

    BalasHapus
  12. Terimakasih materinya
    Menurut saya thiofen tergolong aromatis karena memenuhi syarat yg telah di sebutkan penyaji, salah satunya thiofen memiliki 6 elektron phi sehingga nilai n=1(bilangan bulat)

    BalasHapus
  13. Karena senyawa tersebut masih memenuhi hukum Huckel dan syarat-syarat lain untuk senyawa aromatis.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Hammett

Reaksi perisiklik :Diels Alder