Carbonyl Chemistry
Carbonyl Chemistry
Gugus karbonil merupakan gugus terpenting dalam kimia
organik. Hampir setiap proses sintesis (obat maupun bukan obat) memanfaatkan
gugus karbonil.
Berikut beberapa reaksi pada karbonil
Organometallic reaction
Menjadi nukleofilik di alam, organomagnesium halides
menjalani 1,2-adisi ke karbonil
Dalam reaksi ini, gugus alkil, aril atau vinil memiliki
karbanion menjadi melekat karbon karbonil dan magnesium
halida ke oksigen dari gugus karbonil untuk memberikan kompleks
(produk tambahan). Ini produk tambahan pada dekomposisi dengan sumber proton
memberikan alcohol yang sesuai dengan reaksi berikut
Alkilasi pada Karbonil
Metode ini dapat digunakan untuk alkylate keton, ester, dan nitril pada karbon a; Namun, aldehida memberikan hasil yang
buruk
Untuk reaksinya sebagai berikut
Reaksi Michael
Reaksi Michael telah digunakan secara luas di organic sintesis
untuk kemampuan pembentukan ikatan C-C. Itu digunakan dalam pengertian
tradisional di mana enolat bereaksi dengan α, β- karbonil tak jenuh seperti yang terlihat dalam karya Rubio et al. (7) untuk sintesis asam (-α-kainic)
Untuk beberapa reaksi michael yang lain berupa
Reaksi Kondensasi aldol
Kondensasi karbonil terjadi bila dua senyawa karbonil
bersatu . Salah satu reaksi yang sangat penting
adalah reaksi aldol antara 4u aldehida. Misalnya, bila asetaldehida diberi
perlakuan dengan basa, dua molekul aldehida akan bereaksi sesamanya menghasilkan
produk p-hidroksi aidefaida yang dikenal dengan nama trivial sebagai aldol
(aldehida + alkohol).
Reaksi Enolat
Reaksi substitusi alfa terjadi pada atom karbon α, yaitu atom karbon di samping gugus karbonil (posisi α) dan terjadi sebagai akibat dari keasaman proton α.
Reaksi substitusi α melibatkan substitusi hidrogen α dengan gugus lain.
Reaksi ini terjadi melalui pembentukan intermediet enol atau ion enolat. Perlu
dicatat bahwa enol mengalami kesetimbangan yang cepat dengan bentuk
ketonnya.
Adanya gugus karbonil membuat proton pada karbon α bersifat asam.
lenyawa karbonil yang yang mempunyai proton α dapat bereaksi dengan basa kuat untuk membentuk anion enolate. Hanya proton pada posisi α dari gugus
karbonil yang bersifat asam. Proton pada posisi β, λ, δ dan seterusnya tidak
bersifat asam karena menghasilkan anion yang tidak dapat distabilkan oleh
gugus karbonil.
Karena membawa muatan negatif dan mempunyai kerapatan yang tinggi
karbon α, enolat bereaksi sebagai nukleofil dan dapat mengadakan reaksi
dengan alkil halida atau dengan senyawa karbonil yang lain (kondensasi).
Reaksi SN2 antara suatu enolat dan alkil halida merupakan contoh dari
reaksi alkilasi dan merupakan salah satu metode yang paling kuat yang tersedia
Pembentukan cincin pada Karbonil
Hemisetal siklik yang mengandung lima dan enam atom di
cincin dapat terbentuk
secara spontan dari hydroxyaldehydes
Pertanyaan
1. Apabila pada enolat digunakan basa NaOH pada kondensasi aldol maka apa yang akan terjadi?
2. Jika kompleks grignard diberikan Basa apakah senyawa akan bereaksi dengan basa tersebut? jelaskan jika iya
Sources
http://nptel.ac.in/courses/104103023/download/module3.pdf
http://www.chtf.stuba.sk/~szolcsanyi/education/files/Organicka%20chemia%20II/Prednaska%205_Aldehydy%20a%20ketony_Reakcie%20II/Doplnkove%20studijne%20materialy/Michael%20reaction/The%20Michael%20Reaction.pdf
file:///D:/a/KOS/3/Kimiawi%20Senyawa%20Karbonil.pdf
https://www.ch.ic.ac.uk/local/organic/tutorial/DB_Carbonylnotes1.pdf
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama, Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
BalasHapusterimakasih albert,
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Hai albert
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Hai albert
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
terima kasih atas materinya, menurut saya jika dalam kondensasi aldol menggunakan basa kuat NaOH maka keton dapat terdeprotonasi sepenuhnya sehingga akan terbentuk karbanion enolat yang melimpah sehingga reaksi akan terganggu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHaay albert materi yg manarik
BalasHapusPada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya nah jika digunakan NaOH akan terjadi deprotonasi penuh yg mengakibatkan reaksi terganggu.
Trims
Menurut saya digunakan NaOet pada kondensasi untuk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
BalasHapusHai Albert , saya akan menjawab pertanyaan yg pertama , menurut saya hal ini dikarenakan kekuatan basa dari NaOet sendiri yakni merupakan basa lemah, penggunaan basa lemah akan mengakibatkan deprotonasi sebagian dari karbonil dan menghasilkan ion enolat. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. lain halnya jika digunakan basa kuat, yang kemungkinan akan mendeprotonasi penuh karbonil tersebut
BalasHapusterimakasih :)
terimakasih pemaparannya
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
terima kasih albert
BalasHapusPada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
menurut saya hal ini dikarenakan kekuatan basa dari NaOet sendiri yakni merupakan basa lemah, penggunaan basa lemah akan mengakibatkan deprotonasi sebagian dari karbonil dan menghasilkan ion enolat. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. lain halnya jika digunakan basa kuat, yang kemungkinan akan mendeprotonasi penuh karbonil tersebut
BalasHapushello albert, menurut saya Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya nah jika digunakan NaOH akan terjadi deprotonasi penuh yg mengakibatkan reaksi terganggu.
BalasHapusHai Albert
BalasHapussaya akan menjawab pertanyaan pertama
Pada kondensasi, digunakan NaOEt (basa lemah) agar tidak terjadi deprotonasi penuh terhadap keton, namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya.
untuk pertanyaan pertama : Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya nah jika digunakan NaOH akan terjadi deprotonasi penuh yg mengakibatkan reaksi terganggu.
BalasHapusPada pertanyaan yg pertama menurut sayaPada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
BalasHapusTerimakasih albert
BalasHapusJawabannya adalah :
1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
terima kasih materinya
BalasHapussaya akan menjawab:
1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Materi yang menarik Albert,
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Menurut saya untuk jawaban no. 1 Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
BalasHapusMenurut saya untuk jawaban no. 1 Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
BalasHapusterimakasih materinyaa.. saya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama, Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan yg ada
Menurut saya Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Terimakasih materinya albert
BalasHapusPada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Hai albert
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
ya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama, Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
BalasHapusterimakasih albert,
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Terimakasih bg materinya.
BalasHapus1. hal ini dikarenakan kekuatan basa dari NaOet sendiri yakni merupakan basa lemah, penggunaan basa lemah akan mengakibatkan deprotonasi sebagian dari karbonil dan menghasilkan ion enolat. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. lain halnya jika digunakan basa kuat, yang kemungkinan akan mendeprotonasi penuh karbonil tersebut
1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
BalasHapusTerima kasih materinya bang
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Terima kasih materinya bang
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Terima kasih materinya bang
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Terima kasih materinya bang
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
saya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama, Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
BalasHapusterima kasih atas materinya bg, menurut saya jika dalam kondensasi aldol menggunakan basa kuat NaOH maka keton dapat terdeprotonasi sepenuhnya sehingga akan terbentuk karbanion enolat yang melimpah sehingga reaksi akan terganggu
BalasHapusHai albert
BalasHapus1. Pada kondensasi, digunakan NaOet untk pembentukan karbanion dikarenakan sifat basa lemah dari NaOEt. Kebasaan NaOEt tidak mengakibatkan deprotonasi penuh terhadap keton namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya
Hai Albert , saya akan menjawab pertanyaan yg pertama , menurut saya hal ini dikarenakan kekuatan basa dari NaOet sendiri yakni merupakan basa lemah, penggunaan basa lemah akan mengakibatkan deprotonasi sebagian dari karbonil dan menghasilkan ion enolat. Menyebabkan kedua keton dapat berperan sebagai elektrofil aldol dan nukleofil melalui enolat yang terbentuk. lain halnya jika digunakan basa kuat, yang kemungkinan akan mendeprotonasi penuh karbonil tersebut
BalasHapus