Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Gugus pergi dan Gugus Tetangga

Gambar
  Gugus Pergi   Gugus pergi  yang baik adalah mereka yang mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Semakin besar Tingkat stabilisasi muatan oleh gugus pergi,  maka semakin rendah energi dari keadaan transisi dan semakin cepat reaksinya.  kelompok yang menstabilkan muatan negatif juga merupakan basa terlemah. Dengan demikian, basa lemah seperti Cl2, Br2, merupakan leaving grup yang baik sementara basa kuat seperti OH dan NH 2 membuat kelompok leaving grup yang kurang baik. Contoh reaksinya adalah pada reaksi SN 1 dan SN 2 Contoh reaksi SN 2 Mekanisme SN2 adalah proses satu tahap yang dapat digambarkan sebagai berikut: Nukleofil menyerang dari belakang ikatan C-X. Pada keadaan transisi, nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan pasangan elektronnya untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon.  Contohnya adalah Reaksi terjadi

Reaksi C-C Penyerangan Elektrofil dan Nukleofil

Gambar
 Karbon memiliki empat elektron di kulit terluarnya. Masing-masing elektron dapat disumbangkan kepada unsur-unsur lain sehingga terpenuhi susunan elektroniknya, dan dengan elektron-elektron pasangan membentuk ikatan kovalen. Nitrogen, oksigen dan hidrogen adalah unsur-unsur yang dapat berikatan dengan karbon. Satu atom karbon dapat menyumbangkan paling banyak empat elektron untuk dipasangkan dengan empat elektron dari unsur lain. Pembentukan Ikatan C-C 1 .     Melalui reaksi radikal bebas Tidak terkendali, dapat melakukan reaksi berantai (tidak digunakan dalam sintesis). 2 .    Melalui reaksi antara C+ dengan C- Lebih terkendali (digunakan dalam sintesis). Contoh lain reaksi yang membentuk ikatan karbon-karbon adalah reaksi Aldol, reaksi Diels-Alder, penambahan reagen Grignard ke grup karbonil, reaksi Heck, reaksi Michael dan reaksi Wittig. Pada proses heterolisis akan terjadi nukleofil dan elektrofil. a. Nukleofil adalah spesies (atom / ion/ molekul) yang kaya elekt

Mekanisme reaksi subtitusi kedua dan ketiga dan hubungannya dengan persamaan hammet

Gambar
Reaksi Subtitusi kedua dan ketiga Benzena  adalah hidrokarbon aromatik (cincin konjugat) yang bersifat tidak jenuh.Benzena merupakan sikloheksena yaitu senyawa siklik yang memiliki ikatan rangkap dua aromatik dengan rumus struktur C6H12. Benzena dilambangkan dalam dua bentuk, yang pertama adalah struktur Kekulé dan yang lainnya adalah heksagon dengan lingkaran di dalamnya untuk menggambarkan adanya resonansi ikatan ʋ atau distribusi elektron yang tersebar merata didalam cincin benzena. Substituen  adalah cabang yang berikatan dengan cincin benzena. Aturan penamaan IUPAC turunan benzena 1 substituen secara umum adalah cincin benzena merupakan rantai utama, sedangkan subtituen dianggap sebagai cabang. Teori Substitusi Elektrofilik pada Senyawa Aromatik 1.         Kereaktifan inti aromatik Inti benzena yang mengikat gugus pengaktif akan bereaksi lebih cepat dalam subtitusi elektrofilik daripada benzena, sedangkan yang mengikat gugus pendeaktif akan bereaksi lebih lambat. R

Persamaan Hammett

Gambar
Hammett mengukur efek substituen pada reaksi apapun dengan mendefinisikan elektronik empiris Parameter substituen (σ) yang berasal dari konstanta keasaman, Ka dari asam benzoat tersubstitusi. Persamaan Hammett menghubungkan besaran konstanta kesetimbangan relatif terhadap suatu reaksi konstan ρ dan konstanta substituen σ. Pada tahun 1937 Hammett mengusulkan suatu hubungan kuantitatif untuk menghitung pengaruh substituen terhadap reaktivitas molekul, hubungan ini disebut persamaan Hammett.  persamaan Hammett. = Persamaan ini berkorelasi tingkat lebih dari dua ratus reaksi dengan struktur reaktan. Persamaan seperti sekarang ini berlaku hanya untuk reaksi aromatic senyawa dan turunannya. Persamaan Hammett biasanya tertulis dengan k = tetapan hidrolisis ester tersubstitusi meta atau para, ko = tetapan hidrolisis yang bekaitan dengan senyawa tak tersubstitusi, σ = tetapan substituen, ρ = tetapan reaksi. Persamaan ini menggambarkan pengaruh substituen polar posi

Keasaman dan Kebasaan Senyawa Organik

Gambar
Konsep Teori Asam Basa 1884 Arhennius            Asam adalah sumber ion H + 1923 Bronsted Lowry Asam adalah donor H + 1916 G.N Lewis Asam menerima pasangan elektron (:) Asam & basa Brønsted-Lowry: asam menyumbangkan proton (H + 1) & basa menerimanya Pasangan konjugasi: sebelum & setelah kehilangan proton Asam tidak selalu ada H, oleh karena itu teori selanjutnya dengan hukum lewis berdasarkan pernyataa diatas akan menyatakan sebagai berikut Elektrofil & nukleofil adalah zat kimia organik yang disebut Lewis acids & Basis Lewis Asam Organik       Asam organik dicirikan oleh adanya atom hidrogen yang terpolarisasi positif. Terdapat dua macam asam organik, yang pertama adanya atom hidrogen yang terikat dengan atom oksigen, seperti pada metil alkohol dan asam asetat. Kedua, adanya atom hidrogen yang terikat pada atom karbon di mana atom karbon tersebut berikatan langsung dengan gugus karbonil (C=O), seperti pada aseton.