Reaksi C-C Penyerangan Elektrofil dan Nukleofil


 Karbon memiliki empat elektron di kulit terluarnya. Masing-masing elektron dapat disumbangkan kepada unsur-unsur lain sehingga terpenuhi susunan elektroniknya, dan dengan elektron-elektron pasangan membentuk ikatan kovalen. Nitrogen, oksigen dan hidrogen adalah unsur-unsur yang dapat berikatan dengan karbon. Satu atom karbon dapat menyumbangkan paling banyak empat elektron untuk dipasangkan dengan empat elektron dari unsur lain.

Pembentukan Ikatan C-C
1 .     Melalui reaksi radikal bebas
Tidak terkendali, dapat melakukan reaksi berantai (tidak digunakan dalam sintesis).
2 .    Melalui reaksi antara C+ dengan C- Lebih terkendali (digunakan dalam sintesis).
Contoh lain reaksi yang membentuk ikatan karbon-karbon adalah reaksi Aldol, reaksi Diels-Alder, penambahan reagen Grignard ke grup karbonil, reaksi Heck, reaksi Michael dan reaksi Wittig.

Pada proses heterolisis akan terjadi nukleofil dan elektrofil.
a. Nukleofil adalah spesies (atom / ion/ molekul) yang kaya elektron, sehingga dia tidak suka akan elektron tetapi suka akan nukleus (inti yang kekurangan elektron). 


b. Elektrofil adalah spesies (atom / ion / molekul) yang kekurangan elektron, sehingga ia suka akan elektron.


Menurut konsep asam basa Lewis nukleofil adalah suatu basa, sedangkan elektrofil adalah suatu asam. Reaksi senyawa karbon pada dasarnya adalah reaksi antara suatu nukleofil dengan suatu elektrofil.

Contoh penyerangan pada kedua reaksi tersebut adalah :

Reaksi Substitusi 
Reaksi substitusi terjadi apabila sebuah atom atau gugus yang berasal dari pereaksi menggantikan sebuah atom atau gugus dari molekul yang bereaksi. Reaksi substitusi dapat terjadi pada atom karbon jenuh atau tak jenuh.   

 Reaksi substitusi nukleofilik 
Pada reaksi substitusi nukleofilik atom/ gugus yang diganti mempunyai elektronegativitas lebih besar dari atom C, dan atom/gugus pengganti adalah suatu nukleofil, baik nukleofil netral atau nukleofil yang bermuatan negatif.


Reaktivitas relatif dalam reaksi substitusi nukleofilik dipengaruhi oleh reaktivitas nukleofil, struktur alkilhalida dan sifat dari gugus terlepas. Reaktivitas nukleofil dipengaruhi oleh basisitas, kemampuan mengalami polarisasi, dan solvasi.

-Reaksi SN2
Keadaan transisi reaksi SN2 memiliki susunan atom karbon planar dari sisa tiga gugus



Makin tinggi tingkat energi reaktan (kurva merah) = reaksi makin cepat (ΔG‡ lebih kecil). Makin tinggi tingkat energi keadaan transisi (kurva merah) = reaksi makin lambat (ΔG‡ lebih besar)


Efek sterik Atom karbon pada (a) bromometana siap diakses untuk menghasilkan reaksi SN2 yang cepat. Atom karbon pada (b) bromoetana (primer), (c) 2-bromopropana (sekunder), dan (d) 2-bromo-2-metilpropana (tersier) adalah lebih sesak, sehingga reaksi SN2 lebih lambat.


-Reaksi SN1 
Alkil halida tersier bereaksi cepat dalam pelarut protik melalui mekanisme yang melibatkan pembebasan gugus lepas sebelum terjadi addisi nukleofil  Disebut reaksi SN1 – terjadi dalam dua tahap sedangkan SN2 terjadi dua tahapan dalam waktu yang sama  Jika nukleofil ada dalam konsentrasi yang wajar (atau itu adalah pelarut), maka ionisasi adalah langkah paling lambat


Tahap penentu kecepatan adalah pembentukan karbokation

 Reaksi substitusi elektrofilik 
Benzena memiliki rumus molekul C6H6, dari rumus molekul tersebut seyogyanya benzena termasuk golongan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Namun ternyata benzena mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Beberapa perbedaan sifat benzena dengan senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah diantaranya bahwa benzena tidak mengalami reaksi adisi melainkan mengalami reaksi substitusi. Pada umumnya reaksi yang terjadi terhadap molekul benzena adalah reaksi substitusi elektrofilik, hal ini disebabkan karena benzena merupakan molekul yang kaya elektron Ada 4 macam reaksi substitusi elektrofilik terhadap senyawa aromatik,


Reaksi Adisi 

 Adisi Elektrofilik
Adisi elektrofilik Tahap reaksi adisi elektrofilik adalah:


Adisi Nukleofilik
Tahap reaksi adisi nukleofilik adalah:
Adisi nukleofilik ini khusus untuk HX terhadap senyawa C = C – Z, dimana Z adalah CHO, COR, COOR, CN, NO2, SO2R, gugus ini mendominasi delokalisasi elektron pada senyawa intermediet.

Daftar Pustaka

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PENGGOLONGAN%20SENYAWA%20ORGANIK%20DAN%20DASAR-DASAR%20REAKSI.pdf

Fessenden, Fessenden. 1992. Kimia Organik. (Terjemahan Aloysius Hadyana Pudjaatmaka). Edisi ketiga. Jakarta:Penerbit Erlangga

McMurry.2012. Organic Chemistry, 7th edition. Cornell University

Pine, Stanley H. et. Al. 1980. Organic Chemistry. Fourth edition. McGraw-Hill


Pertanyaan :
1. apa perbedaan reaksi subtitusi pada nukleofilik dan elektrofilik?
2. Apa faktor yang mempengaruhi laju dari reaksi nukleofilik?

Komentar

  1. materi yangv sangat menarik, saya akan menjawab pertanyaan nomor 1 Pada reaksi substitusi nukleofilik atom/ gugus yang diganti mempunyai elektronegativitas lebih besar dari atom C, dan atom/gugus pengganti adalah suatu nukleofil, baik nukleofil netral atau nukleofil yang bermuatan negatif. sedangkan subsitusi pada elektrofilik biasanya terjadi pada senyawa aromatik.

    BalasHapus
  2. Hail Albert saya akan menjawab pertanyaan anda nomor 1.
    perbedaan paling jelas adalah terjadinya reaksi ini, dimana substitusi nukleofilik terjadi pada senyawa alifatik sedangkan substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis. Hal ini dikarenakan pada senyawa alifatik lebih mudah terbenntuk ion karbon yang bermuatan positif daripada negatif.
    untuk pertanyaan kedua, berdasarkan penjelasan anda reaktivitas relatif dalam reaksi substitusi nukleofilik dipengaruhi oleh reaktivitas nukleofil, struktur alkilhalida dan sifat dari gugus terlepas. Reaktivitas nukleofil dipengaruhi oleh basisitas, kemampuan mengalami polarisasi, dan solvasi.
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. Materi yang menarik Albert, reaksi substitusi nukleofil biasanya terjadi pada senyawa alifatik, sedangakn reaksi substitusi elektrofil terjadi pada senyawa aromatik. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi nukleofilik yaitu reaktivitas nukleofil, struktur alkilhalida dan sifat dari gugus terlepas

    BalasHapus
  4. terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat , menurut saya substitusi nukleofilik terjadi pada senyawa alifatik pada senyawa alifatik lebih mudah terbenntuk ion karbon yang bermuatan positif sedangkan substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis karena membentuk ion karbon bermuatan negatif.

    BalasHapus
  5. Terima kasih atas materinya
    Menurut saya reaksi substitusi nukleofilik dipengaruhi oleh reaktivitas nukleofil, struktur alkilhalida dan sifat dari gugus terlepas. Reaktivitas nukleofil dipengaruhi oleh basisitas, kemampuan mengalami polarisasi, dan solvasi.

    BalasHapus
  6. terima kasih atas materinya saya mencoba menjawab pertanyaan no 1 yaitu substitusi nuklofilik umumnya terjadi pada senyawa alifatik yang lebih mudah terbentuk ion karbokation sedangkan susbtitusi elektrofilik umumnya terjadi pada senyawa aromatis

    BalasHapus
  7. terima kasih albert atas materi yang dipaparkan. untuk pertanyaan no 1 perbedaan paling jelas adalah terjadinya reaksi ini, dimana substitusi nukleofilik terjadi pada senyawa alifatik sedangkan substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis. Hal ini dikarenakan pada senyawa alifatik lebih mudah terbenntuk ion karbon yang bermuatan positif daripada negatif.
    untuk pertanyaan kedua, berdasarkan penjelasan anda reaktivitas relatif dalam reaksi substitusi nukleofilik dipengaruhi oleh reaktivitas nukleofil, struktur alkilhalida dan sifat dari gugus terlepas. Reaktivitas nukleofil dipengaruhi oleh basisitas, kemampuan mengalami polarisasi, dan solvasi.

    BalasHapus
  8. Terimakasih albert
    Untuk pertanyaannya

    1. Reaksi substitusi nukleofil biasanya terjadi pada senyawa alkana alifatik dimana terjadi penggantian salah satu gugus oleh nukleofil, sedangkan reaksi substitusi elektrofil terjadi pada senyawa aromatik (benzena) dimana terjadi penggantian H oleh nukleofil.

    2. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi nukleofilik yaitu reaktivitas nukleofil, struktur alkil halida dan sifat dari gugus terlepas (leaving group)

    Sekian :)

    BalasHapus
  9. Terimakasihatas materinya albert
    Saya akan menjawab pertanyaan yg anda ajukan :
    1. reaksi substitusi nukleofil biasanya terjadi pada senyawa alifatik, sedangakn reaksi substitusi elektrofil terjadi pada senyawa aromatik.
    2. faktor yang mempengruhi laju reaksi nukleofili yaitu efek substituen, kekuatan nukleofil, gugus pergi yang baik, efek sterik pada nukleofil dan efek sterik substrat
    Terimakasih

    BalasHapus
  10. terimakasih albert , menurut saya untuk pertanyaan pertama, perbedaannya yaitu pada substitusi nukleofilik terjadi pada senyawa alifatik sedangkan substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis. Hal ini dikarenakan pada senyawa alifatik lebih mudah terbenntuk ion karbon yang bermuatan positif daripada negatif.

    BalasHapus
  11. Reaksi substitusi nukleofil biasanya terjadi pada senyawa alkana alifatik dimana terjadi penggantian salah satu gugus oleh nukleofil, sedangkan reaksi substitusi elektrofil terjadi pada senyawa aromatik (benzena) dimana terjadi penggantian H oleh nukleofil.

    BalasHapus
  12. 1 perbedaan paling jelas adalah terjadinya reaksi ini, dimana substitusi nukleofilik terjadi pada senyawa alifatik sedangkan substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis.
    2. faktor yang mempengruhi laju reaksi nukleofili yaitu efek substituen, kekuatan nukleofil, gugus pergi yang baik, efek sterik pada nukleofil dan efek sterik substrat

    BalasHapus
  13. Terima kasih bang Albert atas materi dari abang
    1 perbedaan paling jelas adalah terjadinya reaksi ini, dimana substitusi nukleofilik terjadi pada senyawa alifatik sedangkan substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis.
    2. faktor yang mempengruhi laju reaksi nukleofili yaitu efek substituen, kekuatan nukleofil, gugus pergi yang baik, efek sterik pada nukleofil dan efek sterik substrat

    BalasHapus
  14. 1. perbedaan paling jelas adalah terjadinya reaksi ini, dimana substitusi nukleofilik terjadi pada senyawa alifatik sedangkan substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis.
    2. faktor yang mempengruhi laju reaksi nukleofili yaitu efek substituen, kekuatan nukleofil, gugus pergi yang baik, efek sterik pada nukleofil dan efek sterik substrat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aromatisasi

Persamaan Hammett

Reaksi perisiklik :Diels Alder